Bullying saat ini dapat dikatakan
sudah menjadi hal yang sering terjadi dilingkzungan masyarakat, terutama di
sekolah-sekolah yang kurang kontrol pengawasannya. Bullying yang terjadi di
sekolah sebenarnya bukan fenomena yang baru terjadi saat ini. Dan diera modern
seperti sekarang ini, bullying masih dapat ditemui walaupun dalam bentuk yang
berbeda-beda. Bullying dapat diartikan sebagai perbuatan atau perkataan yang
menimbulkan rasa takut, sakit atau tertekan, baik secara fisik ataupun
perasaan. Bullying dapat dilakukan secara langsung contoh dengan mengejek,
menyakiti, mengancam atau mengata-ngatai dengan kata yang menyakitkan hati
seseorang. Sedangkan yang secara tidak langsung misalnya mendiamkan, menghasut
atau mengucilkan dalam lingkungan tertentu. Dan kasus bullying lebih sering
terjadi dijenjang Sekolah Dasar sampai sekolah menengah atas.
Bullying
dilhat dari sisi pelaku yaitu memiliki memiliki masalah pribadi, pernah menjadi
korban bullying, rasa iri pada korban, mencari perhatian, kesulitan
mengendalikan emosi, dan merasa bahwa bullying menguntungkan bagi dirinya.
Perilaku bullying dapat menimbulkan banyak efek negatif bagi korban, misalnya
rentan mengalami masalah pada kesehatan fisik maupun mental.
Bullying juga
bisa memicu perasaan rendah diri, depresi, cemas, serta kesulitan tidur dengan
nyenyak. Mencegah perilaku bullying di Sekolah dapat dengan menerapkan
Pendidikan karakter.
Pendidikan
Karakter adalah pendidikan dengan pendekatan langsung kepada peserta didik
untuk menanamkan nilai moral dan memberikan pelajaran mengenai pengetahuan
moral dalam upaya mencegah perilaku yang dilarang. Pendidikan Karakter
seharusnya dilakukan sejak usia anak-anak, pendidikan ini bisa dilakukan
dilingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat dengan memanfaatkan berbagai
media belajar.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi dan mengatasi
tindak kekerasan melalui pendidikan karakter sebagai berikut:
·
Memperkuat kontrol sosial, hal
ini dapat diartikan sebagai berbagai cara yang digunakan pendidik untuk
mendisiplinkan peserta didik yang melakukan pelanggaran, termasuk tindakan
kekerasan dengan memantau dan menindak.
·
Mengembangkan budaya meminta
dan mengampuni.
·
Menerapkan prinsip-prinsip
non-kekerasan.
·
Memberikan pendidikan
perdamaian terhadap sesama bagi generasi muda.
·
Peningkatan dialog dan
komunikasi intensif antar siswa di sekolah.
·
Melakukan katarsis.
·
Melakukan upaya-upaya
pencegahan tindakan kekerasan (pelecehan) disekolah.
Jenis-jenis Bullying
1.
Bullying Fisik
Bullying fisik adalah tindakan
intimidasi yang dilakukan dalam upaya untuk menguasai korban dengan kekuatan
pelaku. Bullying fisik adalah jenis bullying yang paling mudah dikenali dan
biasanya orang tua dan guru lebih sensitif terhadap jenis bullying ini. Contoh
intimidasi fisik termasuk menendang, memukul, menampar, mendorong,
menghancurkan atau mencuri barang milik yang tidak dimiliki bersumber dari
orang lain atau memerintahkan pihak lain untuk menyerang korban.
2.
Bullying Verbal
Bullying verbal adalah
merupakan suatu bentuk kekerasan yang medianya menggunakan seperti perkataan,
argumen, dan sebutan nama atau panggilan untuk menghina. Para pelaku bullying
verbal akan terus-menerus menggunakan suatu bentuk penghinaan untuk
mencemoohkan, merendahkan, dan menyakiti orang lain. Penelitian dari Harvard
University (Cromie, 2007) menjelaskan bahwa bentuk kekerasan verbal dan nama
panggilan buruk memiliki implikasi serius terhadap korban dan dapat membuat
luka emosional yang dalam. Adapun tindakan kekerasan atau bullying verbal
adalah memaki, merendahkan, meledek, dan sebagainya.
3.
Bullying Agresi Relasional
Bullying relasional merupakan
bentuk kekerasan yang paling sulit untuk dideteksi dari luar. Bullying
relasional adalah cara pelaku bullying untuk menjatuhkan harga diri si korban
secara sistematis melalui pengabaian, segregasi, pengecualian, atau
penghindaran. Menjauhkan dan menyingkirkan korban dari kehidupan sosial
merupakan tindakan yang sering digunakan para pelaku untuk menjatuhkan korban.
4.
Cyber Bullying
Cyber bullying merupakan bentuk
perundungan yang terjadi melalui perangkat digital. Cyberbullying mencakup
mengirim, memposting, atau berbagi konten negatif, berbahaya, palsu, atau jahat
tentang orang lain. Adapun dalam cyber bullying ini mencakup berbagi informasi
pribadi atau pribadi tentang orang lain yang menyebabkan rasa malu atau
terhina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar