Rabu, 07 September 2022

Bullying yang sering terjadi di sekolah

 


BULLYING

Bullying saat ini dapat dikatakan sudah menjadi hal yang sering terjadi dilingkzungan masyarakat, terutama di sekolah-sekolah yang kurang kontrol pengawasannya. Bullying yang terjadi di sekolah sebenarnya bukan fenomena yang baru terjadi saat ini. Dan diera modern seperti sekarang ini, bullying masih dapat ditemui walaupun dalam bentuk yang berbeda-beda. Bullying dapat diartikan sebagai perbuatan atau perkataan yang menimbulkan rasa takut, sakit atau tertekan, baik secara fisik ataupun perasaan. Bullying dapat dilakukan secara langsung contoh dengan mengejek, menyakiti, mengancam atau mengata-ngatai dengan kata yang menyakitkan hati seseorang. Sedangkan yang secara tidak langsung misalnya mendiamkan, menghasut atau mengucilkan dalam lingkungan tertentu. Dan kasus bullying lebih sering terjadi dijenjang Sekolah Dasar sampai sekolah menengah atas.

Bullying dilhat dari sisi pelaku yaitu memiliki memiliki masalah pribadi, pernah menjadi korban bullying, rasa iri pada korban, mencari perhatian, kesulitan mengendalikan emosi, dan merasa bahwa bullying menguntungkan bagi dirinya. Perilaku bullying dapat menimbulkan banyak efek negatif bagi korban, misalnya rentan mengalami masalah pada kesehatan fisik maupun mental.

Bullying juga bisa memicu perasaan rendah diri, depresi, cemas, serta kesulitan tidur dengan nyenyak. Mencegah perilaku bullying di Sekolah dapat dengan menerapkan Pendidikan karakter.

Pendidikan Karakter adalah pendidikan dengan pendekatan langsung kepada peserta didik untuk menanamkan nilai moral dan memberikan pelajaran mengenai pengetahuan moral dalam upaya mencegah perilaku yang dilarang. Pendidikan Karakter seharusnya dilakukan sejak usia anak-anak, pendidikan ini bisa dilakukan dilingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat dengan memanfaatkan berbagai media belajar.

Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi dan mengatasi tindak kekerasan melalui pendidikan karakter sebagai berikut: 

·        Memperkuat kontrol sosial, hal ini dapat diartikan sebagai berbagai cara yang digunakan pendidik untuk mendisiplinkan peserta didik yang melakukan pelanggaran, termasuk tindakan kekerasan dengan memantau dan menindak.

·        Mengembangkan budaya meminta dan mengampuni.

·        Menerapkan prinsip-prinsip non-kekerasan.

·        Memberikan pendidikan perdamaian terhadap sesama bagi generasi muda.

·        Peningkatan dialog dan komunikasi intensif antar siswa di sekolah.

·        Melakukan katarsis.

·        Melakukan upaya-upaya pencegahan tindakan kekerasan (pelecehan) disekolah.

 

Jenis-jenis Bullying

1.      Bullying Fisik

Bullying fisik adalah tindakan intimidasi yang dilakukan dalam upaya untuk menguasai korban dengan kekuatan pelaku. Bullying fisik adalah jenis bullying yang paling mudah dikenali dan biasanya orang tua dan guru lebih sensitif terhadap jenis bullying ini. Contoh intimidasi fisik termasuk menendang, memukul, menampar, mendorong, menghancurkan atau mencuri barang milik yang tidak dimiliki bersumber dari orang lain atau memerintahkan pihak lain untuk menyerang korban.

 

2.      Bullying Verbal

Bullying verbal adalah merupakan suatu bentuk kekerasan yang medianya menggunakan seperti perkataan, argumen, dan sebutan nama atau panggilan untuk menghina. Para pelaku bullying verbal akan terus-menerus menggunakan suatu bentuk penghinaan untuk mencemoohkan, merendahkan, dan menyakiti orang lain. Penelitian dari Harvard University (Cromie, 2007) menjelaskan bahwa bentuk kekerasan verbal dan nama panggilan buruk memiliki implikasi serius terhadap korban dan dapat membuat luka emosional yang dalam. Adapun tindakan kekerasan atau bullying verbal adalah memaki, merendahkan, meledek, dan sebagainya. 

 

3.      Bullying Agresi Relasional

Bullying relasional merupakan bentuk kekerasan yang paling sulit untuk dideteksi dari luar. Bullying relasional adalah cara pelaku bullying untuk menjatuhkan harga diri si korban secara sistematis melalui pengabaian, segregasi, pengecualian, atau penghindaran. Menjauhkan dan menyingkirkan korban dari kehidupan sosial merupakan tindakan yang sering digunakan para pelaku untuk menjatuhkan korban.

 

4.      Cyber Bullying

Cyber bullying merupakan bentuk perundungan yang terjadi melalui perangkat digital. Cyberbullying mencakup mengirim, memposting, atau berbagi konten negatif, berbahaya, palsu, atau jahat tentang orang lain. Adapun dalam cyber bullying ini mencakup berbagi informasi pribadi atau pribadi tentang orang lain yang menyebabkan rasa malu atau terhina.

 

Refrensi: https://www.kompasiana.com/ilhamalivian5897/6211a1c0bb4486765d2da0d4/upaya-penanganan-bullying-melalui-pendidikan-karakter

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar